Permainan Emosi dalam Himpunan TSM
Emosi : marah, takut, sedih, senang, puas, tenang, dll.
Analisis
berikut diterangkan menghadapi konteks TSM (terstruktur, sistematis, dan
Massal/massif). Pada situasi normal, emosi manusia tumbuh seiring
perkembangan usia dibarengi pembelajaran akan realitas. Namun, tingkat
pengetahuan dan pemahaman orang-orang bervariasi di entitas pribadi,
keluarga, masyarakat, dan negara.
Sesungguhnya kunci pengendalian
terhadap perasaan manusia terletak pada mafahim terhadap realitas
terluas. Artinya ia punya gambaran besar yang lebih lengkap pada
permasalahan. Pengetahuan pada lingkungan r membentuk batas-batas
emosional hingga kekuatan di luar kemampuan negara. Dengan pemahaman
realitas di atas dunia (Akhirat lebih utama daripada duniaei), di mana
pun posisinya (status sosial) apakah orang biasa buruh/tani, karyawan,
pegawai, pejabat tinggi, atau konglo, seorang mukmin seharusnya mampu
mengelola dan mengembalikan gelombang emosi yg tiada habisnya ke dalam
diri. Karena R bukan batas terluar alam semesta, ia mencakup. Oleh
karena itu, ia pula yang dapat menekan emosi ke radius yg paling senyap
dalam diri kita (motif ruh).
Dari paparan video di atas, apabila
sumber kedzaliman berasal dari r3, Anda bisa keluar dari rumah begitu
seterusnya sampai harus meninggalkan negara (kewarganegaraan). Seorang
muslim/mukmin hanya bisa berpegang pada diri sendiri dengan kesadaran
akan realitas R berlandaskan Al Quran dan Sunnah.
Anggaplah motif materi dan motif moral berpulang pada prioritas....
Di nisan Gusdur tertoreh "pahlawan kemanusiaan"
....
Teori
solutif menjalani permainan emosi tidak segampang prakteknya. Kesabaran
tidak pernah diuji sedahsyat manusia kira. Dengan atau tanpa mengatasi,
perang di dada tak habis-habis. Akhir zaman bukan jalan buntu, memang
di sanalah ujungnya.
Cara menguasai emosi, mungkinkah?
Kata terakhir di kalimat itu bagaikan judul sebuah lagu. Emosi dapat dikendalikan oleh :
1. Sebanyak Anda membaca dan menyimak dialog.
Jangan pernah berhenti belajar.
2. Kualitas pengalaman
Memperoleh cukup kasih sayang orang. Mungkin pengalaman spiritual yang mengubah jalan hidup
3. Sekuat apa tantangan, lawan/musuh yang Anda hadapi.
...........
Sebagai individu dan mungkin kelompok terorganisir cuma memerlukan dua hal pertama. Masalahnya tatkala faktor ketiga juga memiliki dua hal tersebut. Konflik mencapai taraf eksponensial. Bagaimana memenangkan perang melawan hawa nafsu? Manusia harus kembali kepada penciptanya. Semua makhluk sama di sisi Allah SWT, taqwa menjadi pembeda. Bagaimana jika lawan kita juga kembali kepada Allah? Congratulation! Anda punya ketiga kekuatan itu. Jangan tinggalkan dakwah, sampaikanlah walaupun satu ayat!
Referensi :
Bunga Rampai Pemikiran Islam - Syekh Taqiyuddin An Nabhani

Komentar