Postingan

Menampilkan postingan dengan label filsafat

Filsafat Hukum

Gambar
Berdasarkan kausalitas versi Islam, perantara/konduktor terhadap akibat hasil/tujuan mengharuskan niat atau intervensi atas pengadaan perantara kepada tiap-tiap kejadian sehingga dibebani hukum. Dari abstrak singkat tersebut, secara keseluruhan sampailah kita kepada upaya pencarian pengertian dan hakikat "Kebenaran". Ia menghasilkan kaidah : benar pasti logis sedangkan logis belum tentu sebuah value (kebenaran, keadilan dll.). Kelogisan bagian dari kebenaran, dan tidak sebaliknya (arus balik). Kebenaran hakiki mensyaratkan sebab pasti sementara logis (masuk-akal) hanya memerlukan perantara yang secara pengalaman pernah runut (nyambung/beriringan).  Dalam aqidah pemikiran Islam (advance), Allah SWT-lah penyebab segala sesuatu. Anda mungkin pernah mendengar ucapan "Allahu a'lam". Acuannya punya kerangka serius. Tauhid kadang masih terdengar remeh. Anda pakai kata aqidah saja. Itu terdengar solid dan kokoh.  Di dimensi manusia, kehidupan, dan alam semes

Filsafat Bahasa

Gambar
Sesungguhnya cara berpikir rasional mengandung  gaya-gaya bahasa majas yang disajikan berupa perbandingan/perumpamaan logis dengan logika dasarnya = kausalitas. Kekayaan kenyataan rasional berbayang-bayang tak terhingga, dan ada limit di sana. Ketika anda menemukan teorema/rumusan baru dalam logika klasik matematika, ia harus disandarkan kembali pada realitas empirik (intuisionistik), disandingkan dengan hasil pengamatan sebelumnya bersama perlengkapan pengukuran. Logika matematika artifisial salah satu bentuk ekspresi diantara berbagai macam bahasa semiotis yang berasal dari sikap mental (sebab alami bertujuan demi kepraktisan). Tentu beda dengan simbolisasi berbasis kejadian berulang sampai taraf "cocokologi". Lain semiotika lain pula simbolisme. Teori penanda dan petanda Saussure sering malah membingungkan hakekat bahasa. Pengetahuan sejarah menjadi amat vital menelusuri asbabun nuzul terbentuknya bahasa. Strukturalisme perancis (structuralisme and since) menampakkan kecen

Filsafat Disederhanakan

Gambar
                            gramedia online Syarat-syarat pencarian kebijaksanaan sebagai ciri utama filsafat ialah kritis, radikal, reflektif dan integral. Filsafat sebenarnya hanyalah istilah keren dari penalaran atau proses berfikir alami sehari-hari. Saya menyimpulkan begitu dari penjelasan Martin Suryajaya mengenai dua posisi filsafat : di garda terdepan dan paling belakang dari posisi ilmu pengetahuan empiris saat ini, bahwa filsafat telah hadir sebelum pengetahuan apapun. Namun, ketika informasi dan pengalaman lengkap terkumpul, celakanya filsafat meniadakan lagi semua itu -sungguh tidak bijaksana. Permasalahan filsafat dimulai dari rasionalisme Plato dan empirisisme Aristoteles, lalu ada hipotesis-observasi dari Galileo + observasi-matematika dari Newton (renaissance) kemudian diulangi oleh rasio Spinoza, logika Leibniz, lantas dibantah lagi oleh Hume + Locke (18M) yang empiris hingga Kant berusaha menyatukannya. Poin pertama ialah mereka seolah-olah diberi kompon

Akal Sehat menuju "Common Sense"

Gambar
Tulisan ini menanggapi Sidang Kritik terhadap Politisasi Akal-Sehat RG dkk. di channel Youtube LSF Discourse. Perbincangan dibuka dengan tilikan filosofis dari Muhammad Al Fayyadl dengan ringkasan sebagai berikut : Diskursus a kal sehat merupakan ranah abu-abu antara kehendak (niat) dan moralitas objektif. Ada empat aliran pendirian mendefinisikan   Tr  1. Tradisi romantik liberal -           Sensus communis diterjemahkan menjadi comon sense di I nggris abad 17 oleh Shaftes bury dkk. (freethinker) : e kspresi tanpa egoisme dari s pontanitas keluhuran budi manusia , tidak ada kepentingan yang mencemarinya. -           Revolusi Perancis : a kal mengandung unsur emosi (kalbu) anti skolastik gereja 2. Konsep akal sehat era modern          -  Emmanuel Kant : k emampuan universal menilai baik buruk termasuk koreksi mengukur diri dan estetis indah-tidak indah. Prinsip kebebasan berdasar kemanusiaan mengikuti k ebaikan bersama (kemaslahatan). Tidak mungkin orang se